Senin, 24 Januari 2022

Pohon Keputusan

Pohon Keputusan


Muhammad Farhan Rezky Ramadhan
20201001
D-III Teknik Informatika
Semester 3
AMIK Tri Dharma Palu

Soal :

1. Apa yang anda ketahui tentang Pohon Keputusan?

2. Sebutkan simbol yang ada pada Pohon Keputusan?

3. Berikan 1 contoh Pohon Keputusan dalam menggunakan simbol?

Jawaban :

1. Pohon keputusan dapat didefinisikan menurut Susan Welch dan John. C. Comer sebagai "Suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya ke dalam komponen-komponen, kemudian dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing alternative. 

Sedangkan menurut Johannes Suparnto, Diagram pohon keputusan ialah suatu diagram berupa pohon bercabang-cabang yang menggambar hubungan antara alterantif keputusan/tindakan dengan kejadian-kejadian tidak pasti yang melingkupi setiap alternatif dan hasil alternatif keputusan yang dipilih.

Salah satu persiapan yang harus dibuat oleh seorang wirausahawan adalah merancang suatu keputusan yang akan dilakukan secara matang. Pohon keputusan pada prinsipnya bisa membantu seorang wirausahawan dalam membuat rancangan secara general. 

Artinya ia akan memilih bagian-bagian yang dianggap penting dan tidak penting serta menempatkan bentuk-bentuk alternatif tindakan yang mungkin untuk diambil bahkan perkiraan keuntungan (estimation profit) yang akan di peroleh nantinya.

Pembuatan dan penempatan estimation profit tersebut bisa dijadikan babak awal dalam melihat kondisi yang akan terjadi nantinya. Suatu estimation bisa saja akan diperoleh lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari angka atau analisa tersebut nantinya pada saat aplikasi. 

Namun sebaiknya suatu estimation dibuat lebih realitis, dengan tujuan agar angka tersebut bersifat mendekati kondisi riel yang ada. Sehingga jika sumber dana untuk bisnis bersumber dari pinjaman perbankan maka bisa diperkirakan kapan dan berapa angka pinjaman yang bisa dipinjam serta berupa turnover penjualan yang akan diperoleh nantinya selanjutnya dikonversikan dengan utang maka diperoleh keuntungan bersih.

Inilah salah satu kegunaan penggunaan pohon keputusan bagi seorang wirausahawan. Karena bagaimanapun seorang wirausahawan bukan hanya bermodal berani dengan berbisnis namun juga harus hati-hati (prudent) dalam setiap tindakan yang dibuat.

2. 
                            Sumber : https://www.nurdinprojecteducation.eu.org/2020/06/desain-                                                   produk-dan-jasa-siklus-hidup.htm

A. Persegi panjang atau bujur sangkar: Tunjukkan awal pohon tempat Anda menulis pertanyaan.
B. Garis : Mewakili cabang-cabang pohon. Ini semua adalah kemungkinan tindakan.
C. Lingkaran : Menandakan hasil yang tidak pasti bahwa Anda akan membutuhkan cabang tambahan di untuk diklarifikasi.
E. Segitiga : Berikan jawaban yang jelas dan final. Mereka juga disebut “daun.”

3. Contoh kasus pohon keputusan pada perekrutan atau tidak untuk karyawan perusahaan dalam menggunakan simbol :

Manajer keuangan PT Menara Indah sedang mempertimbangkan usulan dari manajer personalia tentang penambahan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja dilakukan dengan teknik perekrutan. Salah satu tujuan penambahan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi yang otomatis akan berpengaruh pada peningkatan penjualan serta laba perusahaan.

Namun di sisi lain ada permasalahan lain yang timbul adalah perusahaan harus menyediakan alokasi dana khusus untuk biaya perkerutan. Yaitu jika memakai tenaga konsultan yang berasal dari lembaga lain yang bertugas sebagai tim seleksi perekrutan, maka biaya yang dikeluarkan akan besar. Akan tetapi jika memakai dari tim personalia perusahaan sendiri maka biaya menjadi lebih kecil. Untuk lebih jelasnya dapat lihat pada gambar pohon keputusan di bawah ini.



                            Sumber : Buku Kewirausahaan Teori, Kasus dan Solusi. 
                                             Penerbit Irham Fahmi, Penerbit ALFABETA. cv






Risiko Bisnis

Resiko Bisnis


Muhammad Farhan Rezky Ramadhan 
20201001
D-III Teknik Informatika
Semester 3
AMIK Tri Dharma Palu


Soal :
1. Apa yang anda ketahui tentang Resiko Bisnis?

2. Sebutkan Resiko Bisnis yang anda ketahui?

3. Bagaimana Anda mengelola Resiko Bisnis?

Jawaban :
1. Ada banyak definisi tentang resiko (risk). Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidak pastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, Risiko adalah uncertainty about future event. Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikan risiko pada tiga hal,

A. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khus, dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambil keputusan
B. Variasi dalam keuntungan, penjualan, atau variabel keuangan lainnya
C. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan, seperti risiko ekonomi, ketidakpastian politik, dan masalah industri.

Lebih jauh Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan pengertian dari analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan dengan keputusan keuangan dan investasi. Sementara itu David K. Eiteman, Arthur I. Stonehill dan Michael H. Moffett mengatakan bahwa risiko dasar adalah 
the mismatching of interest rate bases for associated assets and liabilities.

Oleh karena itu suatu risiko harus di-manage dengan tujuan agar risiko tersebut lebih terkontrol dan terawasi dengan baik. Manajamen risiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.


2. Jenis Resiko Bisnis dari sudut pandang akademisi ada 2 tipe yaitu risiko murni (pure risk) dan risiko spekulatif (speculative risk). Adapun kedua tipe risiko adalah, :

A. Risiko Murni (pure risk), dikelompokan menjadi Tiga yaitu :

1. Risiko Aset Fisik : Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu perusahaan/organisasi. Contohnya Kebakaran, banjir, gempa, tsunami, dll.

2. Risiko Karyawan : Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan/organisasi tersebut. Contohnya Kecelakaan kerja sehingga terganggu aktivitas perusahaan.

3. Risiko Legal : Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak berjalan sesuai dengan rencana. Contohnya Perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti ganti kerugian.

b. Risiko Spekulatif (speculative risk) dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Risiko Pasar : Merupakan risiko yang terjadi dari pergerakan harga di pasar. Contohnya harga saham mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.

2. Risiko kredit : Merupakan risiko yang terjadi karena counter party gagal memenuhi kewajibannya kepada perusahaan. Contohnya timbulnya kredit macet, presantase piutang meningkat.

3. Risiko likuditas : Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan kas. Contohnya kepemilikan kas menurun, sehingga tidak mampu membayar uang secara tepat, menyebabkan perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.

4. Risiko operasional : Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan dengan lancar. Contohnya terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk karena virus.


3. Yang namanya risiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisnis seperti misalnya perbankan sangat penting untuk memikirkan bagaimana mengelola atau mem-manage risiko tersebut. Pada dasarnya risiko sendiri dapat dikelola dengan empat cara, yaitu :

A. Memperkecil Risiko : Keputusan untuk memperkecil risiko adalah cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung risiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisirnya guna agar risiko tersebut tidak menambah menjadi besar di luar dari kontrol pihak manajemen perusahaan. Karena mengambil keputusan di luar dari pemahaman manajemen perusahaan maka itu sama artinya dengan melakukan keputusan yang sifatnya spekulasi.

B. Mengalihkan risiko : Keputusan mengalihkan risiko adalah dengan cara risiko yang kita terima tersebut kita alihkan ke tempat lain sebagian, seperti dengan keputusan mengasuransikan bisnis guna menghindari terjadinya risiko yang sifatnya tidak diketahui kapan waktunya.

C. Mengontrol Risiko : Keputusan mengontrol risiko dengan cara melakukan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya risiko sebelum risiko itu terjadi. Kebijakan seperti ini biasanya dilakukan dengan memasang alat pengalaman atau pihak penjaga keamanan pada tempat-tempat yang dianggap vital. Seperti memasang alarm pengaman pada mobil, alarm kebakaran pada rumah dan menempatkan satpam pada siang atau malam hari.

D. Pendanaan Risiko : Keputusan pendanaan risiko adalah menyangkut dengan menyediakan sejumlah dana sebagai cadang (reserve) guna mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari. Seperti perubahan terhadap nilai tukar dolar terhadap mata uang domestik di pasaran maka kebijakan sebuah perbankan adalah harus memiliki cadangan dalam bentuk mata uang dolar sehingga sejumlah perkiraan akan terjadi kenaikan atau perubahan tersebut.

Selasa, 18 Januari 2022

Kreatifitas Bisnis

Kreatifitas Bisnis


Muhammad Farhan Rezky Ramadhan

20201001

D-III Teknik Informatika

TI-MI Semester 3

AMIK Tri Dharma Palu


Soal : 

1. Apa yang Anda ketahui tentang Kreatifitas Bisnis?

2. Apa yang anda ketahui tentang Bisnis Franchise?

3. Apa yang anda ketahui tentang Diversifikasi Bisnis?


Jawaban : 

1. Kreativitas dan inovasi dalam berbisnis adalah dua hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri pelaku bisnis demi kemajuan dan kesuksesan. Keduanya sering kali dipandang saling berkaitan dan tak dapat dipisahkan, karena lahirnya sebuah inovasi tak bisa tidak adalah dari bentuk kreativitas itu sendiri. Kreativitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah serta peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan solusi hasil dari pemikiran kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki sesuatu.

Hakikatnya, kreativitas menghasilkan sudut pandang baru oleh seseorang terhadap suatu masalah. Pola pikir dari seorang dengan kepribadian kreatif adalah terbuka dan luas, atau sering kali disebut ‘out of the box’. Perlu kita ketahui, pola pikir yang demikian itu tidaklah datang secara instan, melainkan melalui suatu proses yang berkesinambungan. Graham Wallas, dalam bukunya “The Art of Thought” menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap:

  1. Tahap Persiapan, mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan mengumpulkan data/informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, dan bertanya pada orang lain.
  2. Tahap Inkubasi, pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara dari masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar, tetapi “mengeramkannya” dalam alam pra sadar.
  3. Tahap Iluminasi, tahap ini merupakan tahap timbulnya “insight” atau “Aha Erlebnis”, yaitu saat munculnya inspirasi atau gagasan baru.
  4. Tahap Verifikasi, tahap ini merupakan tahap pengujian ide atau kreasi baru tersebut terhadap realitas. Di sini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis).

Setelah berhasil melewati proses tersebut, maka lahirlah sebuah inovasi. Inovasi adalah  tentang bagaimana seseorang mengimplementasikan kreativitas terhadap sesuatu menjadi satu kombinasi baru yang dapat menghasilkan pemecahan masalah. Definisi ‘baru’ di sini tidak selalu berarti original, melainkan ‘kebaruan’ atau ‘diperbaharui’, yang berarti juga adalah improvement, karena inovasi tidak harus selalu berwujud barang atau jasa baru, melainkan juga perbaikan atau pengembangan dari barang atau jasa yang telah ada.

2. Banyak cara atau skema bisa dilakukan untuk usaha atau bisnis, salah satunya melalui skema bisnis waralaba atau populer dikenal dengan istilah Bisnis franchise. Bisnis franchise kini menjadi salah satu skema usaha yang semakin populer di Indonesia.

Lantas apa yang dimaksud dengan bisnis franchise? Menurut Permendag No. 71 Tahun 2019, franchise atau waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan Perjanjian Waralaba. 

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waralaba atau bisnis franchise memiliki arti kerja sama dalam bidang usaha dengan bagi hasil sesuai kesepakatan yang mencakup dengan hak kelola serta hak pemasaran.

Jadi secara dasar bisa dipahami jika bisnis waralaba merupakan sebuah usaha atau bisnis yang berlandaskan atas kesepakatan. Anda sepakat untuk mengelola serta menjalankan segala aspek pada bisnis waralaba termasuk promosi dan operasionalnya. 

Secara umum dan mendetail, bisnis franchise adalah bentuk kerja sama usaha antara pemilik merk dagang, produk, atau sistem operasional. Kerja sama ini didelegasikan kepada pihak kedua yang berhak mendapatkan izin untuk pemakaian merek, produk, serta sistem operasional tersebut dalam menjalankan sebuah usaha. Di dalam model bisnisnya, bisnis franchise memiliki dua buah elemen tetap.

  • Franchisor (pemilik bisnis atau pemberi izin bisnis waralaba)
  • Franchisee (pembeli izin bisnis waralaba)

Sebagai pemilik bisnis franchisefranchisor memiliki peran untuk memberikan izin dan hak penjualan terhadap bisnis yang dimilikinya, meliputi merk dagang, produk, serta sistem operasional yang telah dibentuk. Sedangkan franchisee merupakan seseorang atau sebuah badan yang menerima hak penjualan dari pemilik bisnis waralaba setelah mendapatkan persetujuan demi meningkatkan keuntungan dari bisnis tersebut.

Saat ini di Indonesia juga ada dua jenis bisnis franchise yang secara umum sudah diketahui oleh banyak orang. 

  • Bisnis waralaba luar negeri
  • Bisnis waralaba dalam negeri

Adapun, bisnis franchise luar negeri mengacu pada merk dagang atau produk bisnis franchise yang berasal dari luar negeri. Biasanya, bisnis franchise luar negeri memiliki keuntungan dengan sistem operasional yang sudah lebih stabil dan jarang berubah-ubah. Keuntungan itu merupakan salah satu faktor yang meningkatkan peminat dalam menjalankan bisnis franchise.

Sementara bisnis franchise dalam negeri biasanya dijadikan sebagai salah satu bentuk investasi untuk menunjang karier seseorang sebagai pengusaha dalam waktu yang relatif cepat. Menjalankan bisnis franchise dalam negeri menawarkan pengetahuan serta pengalaman baik bagi pemula dalam menentukan strategi bisnis yang optimal untuk pengembangan diri sebagai pengusaha di masa depan.

Dalam mendirikan bisnis franchise atau membeli lisensi waralaba, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan. Pasalnya, menjalankan bisnis franchise tidak membebaskan seseorang dari risiko sepenuhnya, malahan jika tidak berhati-hati badan usaha bisa terancam mengalami kerugian.

  1. Model Bisnis Perusahaan

    Hal pertama yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan bisnis franchise adalah model bisnis perusahaan karena pada dasarnya membeli lisensi waralaba maka secara tidak langsung telah mengadopsi bisnis perusahaan pemilik lisensi.

    Perlu diketahui bahwa tidak semua model bisnis perusahaan relevan dengan kebutuhan di era modern ini. Beberapa perusahaan memiliki model bisnis yang sudah kuno dan tidak fleksibel. Oleh karena itu periksa terlebih dahulu jenis model bisnis yang digunakan oleh perusahaan pemilik lisensi. Jika menurut Anda kurang dalam beberapa sisi, alihkan ke jenis atau badan usaha lain.

  2. Sejarah Finansial Bisnis Franchise

    Sebelum membeli lisensi bisnis franchise, lakukan riset terlebih dahulu pada sejarah finansial bisnis. Jangan tergoda karena sebuah perusahaan menawarkan keuntungan dari peluang waralaba, karena tidak semua layak untuk diambil.

    Sebagai pebisnis, Anda perlu melihat apakah perusahaan tersebut bisa membuktikan diri sebagai badan usaha yang sukses. Bila rekam jejak perusahaan pemilik waralaba ternilai jelek, Anda perlu tempatkan prioritas pada badan usaha yang lebih berkualitas.

  3. Tingkat persaingan

    Jika Anda hendak membeli lisensi bisnis franchise dari badan usaha yang populer, coba pertimbangkan lagi persaingannya. Pasalnya, badan usaha yang sudah besar umumnya memiliki banyak penerima waralaba.

    Bila keputusan Anda sudah bulat untuk membeli lisensi dari badan usaha yang populer, pertimbangkan terlebih dahulu apakah perusahaan yang Anda pilih memiliki produk bisnis yang relevan. Pasalnya, jika bisnis franchise memiliki produk yang relevan, kesempatan Anda untuk bisa meraih sukses dalam persaingan pasar menjadi lebih besar meskipun terdapat banyak pesaing.

Seperti bentuk atau jenis bisnis pada umumnya, bisnis franchise menawarkan keuntungan bagi setiap pihak yang menjalankannya baik sebagai pemilik, atau pembeli hak bisnis franchise sendiri.

  1. Perkembangan bisnis yang relatif cepat

    Di Indonesia sendiri, bisnis waralaba merupakan salah satu investasi yang baik untuk dilaksanakan jika Anda memiliki keinginan untuk berkarier sebagai seorang pengusaha. Dengan memilih bisnis waralaba sebagai usaha awal, Anda tidak perlu memusingkan hal-hal seperti strategi bisnis. Pasalnya, dari segi perencanaan, sistem operasi serta strategi bisnis waralaba telah lebih dulu ditentukan oleh pemilik bisnis atau franchisor. Sehingga, Anda hanya perlu menjalankan sistem operasional dan prosedur yang telah diinformasikan oleh Anda ketika menyetujui kerja sama bisnis waralaba tersebut. 

    Maka dari itu, besar kemungkinan bahwa bisnis Anda akan berkembang dalam waktu yang relatif cepat. Keuntungan lainnya adalah, Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan produk untuk membantu meningkatkan valuasi bisnis waralaba Anda. Pihak pemilik bisnis waralaba biasanya akan memenuhi kebutuhan berjalannya usaha. Kerap kali Anda hanya diminta untuk menyediakan tempat untuk menjalankan bisnis waralaba yang telah disepakati.

  2. Minim branding

    Keuntungan lainnya yang bisa Anda dapatkan sebagai franchisee yang menjalankan bisnis waralaba adalah melakukan branding atau promosi secara minimal. Biasanya, bisnis waralaba telah lebih dulu memiliki branding yang kuat di masyarakat, sehingga mudah dikenal dan kerap kali jadi pilihan favorit bagi para konsumen. Dengan minimnya kebutuhan promosi berkat brand awareness yang kuat, Anda akan mendapatkan keuntungan untuk menjalankan bisnis waralaba lebih mudah dan relatif cepat dalam mengembangkannya.

  3. Memiliki rekan bisnis profesional

    Ketika Anda membeli hak pengelolaan bisnis franchise oleh franchisor, secara otomatis pemilik bisnis waralaba tersebut akan menjadi rekan bisnis Anda. Memiliki rekan bisnis yang berpengalaman dan profesional merupakan salah satu keuntungan yang bisa Anda raih saat menjalankan bisnis franchise.

    Bersama franchisor sebagai rekan kerja, kebutuhan fasilitas atau sistem operasi dalam pengembangan bisnis Anda biasanya telah disediakan lebih dahulu. Maka, Anda hanya perlu fokus dalam menjalankan bisnis waralaba demi meraih keuntungan serta pengembangan bisnis yang stabil dan kuat. Selama menjalankan bisnis waralaba, Anda pun bisa mulai memerhatikan aspek-aspek pengetahuan terhadap menjalankan bisnis untuk pengembangan diri Anda sebagai seorang pengusaha di kemudian hari.

  4. Sebagai tempat pembelajaran bisnis

    Anda dapat menjadikan bisnis waralaba sebagai tempat pembelajaran bisnis untuk menambah pengetahuan serta keahlian yang dibutuhkan sebagai seorang pengusaha di kemudian hari. Dengan menjalankan bisnis waralaba sebagai usaha awal, anda bisa mempelajari berbagai aspek bisnis seperti promosi, marketing, pembentukan sistem operasi, pengelolaan uang, dan masih banyak lainnya. Ilmu-ilmu yang telah Anda dapatkan selama menjalankan bisnis waralaba nantinya bisa Anda adopsi dan modifikasi demi kebutuhan pengembangan bisnis lanjutan yang Anda buat sendiri di kemudian hari. 


3. Dalam konsep investasi dikenal dengan diversifikasi investasi. Para wirausahawan dalam menjalankan bisnis telah menjadikan konsep diversifikasi investasi ini tertuang dalam bisnis yang ia jalankan. Artinya keputusan diversifikasi bisnis dilandasi oleh berbagai alasan dan latar belakang. Konsep diversifikasi ini dalam sejarahnya dikemukakan oleh Herry Markowitz yang oleh beberapa kalangan dikenal dengan Teori Portofolio Herry Markowitz.
Teori yang dikemukakannya adalah begitu sederhana yaitu “don’t put all yang eggs in one basket” (jangan meletakkan telur pada satu keranjang, tapi letakkanlah pada lebih dari satu keranjang). Konsep teori ini dikenal dengan diversifikasi investasi atau melakukan investasi bersifat tidak terpusat pda satu bidang saja tapi lebih pada satu bidang serta dilakukan juga bukan searah atau membuka bisnis yang bersifat tidak searah.
Harry Markowitz adalah salah seorang pakar dalam bidang manajemen investasi. Teorinya tentang diversifikasi investasi adalah begitu dikenal dan hingga saat ini tetap terus menjadi bahan diskusi di berbagai universitas di seluruh dunia. Jurnal yang ditulis oleh Herry Markowtiz berjudul “Portfolio Selection” pada tahun 1952.
Pemikiran yang dikemukan oleh Herry Markowitz mampu memberi masukan pada kita semua tentang pemilihan portofolio, atau dengan kata lain Markowitz telah memberi sebuah wacana pemikiran kepada kita semua tentang bagaimana memahami portofolio dengan berbagai instrumen pendekatan yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.
Keputusan pebisnis dan juga investor dalam mengambil keputusan adalah sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar yang terjadi serta karakteristik psikologis yang dimiliki oleh investor tersebut, seperti apakah ia seorang yang risk seeker (berani pada risiko), risk adverse (takut pada risiko), seorang yang risk indifferent (hati-hati pada resiko). 
Memang dalam konsep manajamen risiko adalah semakin tinggi resiko maka semakin besar keuntungan dan semakin kecil risiko maka semakin kecil keuntungan.
Teori portofolio model Markowitz adalah mengajarkan tentang berinvestasi dengan cara memecah dana yang di investasikan tersebut untuk kemudian meletakkannya jalur yang berbeda-beda atau bersifat bisnis yang tidak searah. Dengan harapan peletakkan dana secara terpisah tersebut akan mengurangi resiko yang akan timbul di depan.
Sebagai catatan bahwa keputusan melakukan kebijakan dengan menempatkan investasi yang bersifat tidak searah bukan dalam artian memperkecil risiko yang sebenarnya namun diharapkan mampu membuat risiko tersebut menjadi lebih merata dan tidak terfokus pada satu bidang saja atau pada satu sektor saja. Konsep ini sering dikenal dengan pemerataan risiko pasar.

Selasa, 11 Januari 2022

Research and Development

Research and Development


Muhammad Farhan Rezky Ramadhan

20201001

D-III Teknik Informatika

TI-MI Semester 3

AMIK Tri Dharma Palu


Soal :

1. Apa yang anda ketahui tentang Research and Development?

2. Apa tujuan dilakukan Research and Development Produk?

3. Apa pengaruh Research and Development bagi Enterpreneur?


Jawaban : 

1. Research (Penelitian) 

adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk mengetahui secara lebih komprehensif terhadap suatu sampel dengan melihat dari berbagai sudut kajian. Dalam mewujudkan suatu penelitian yang baik para peneliti melakukan penelitian dengan mempergunakan metode penelitian. Penggunan metode penelitian dilakukan berdasarkan metode yang disesuaikan dengan kenyataan yang ada atau representatif dengan bentuk yang akan di uji.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.


Development (Perkembangan)

adalah suatu pengembangan yang dapat berbentuk barang dan jasa, dimana dalam usaha menciptakan pengembangan tersebut dilakukan diikuti oleh berbagai langkah-langkah serta proses yang panjang, tidak terkecuali teralokasikannya sejumlah dana sebagai pendukung terwujudnya development tersebut. dan dalam konsep pengembangan produk bersifat continue, artinya sebuah produk yang diciptakan pasti mengalami kesalahan dan kekurangan karena itu sebuah produk sebaiknya harus terus dilakukan penyempurnaan. dengan penyempurnaan akan mempertahankan loyalitas konsumen pada produk tersebut.


2. Tujuan dilakukan Research Produk :

a. Menghindari produk yang diciptakan mengalami penurunan penjualan karena turunnya permintaan di pasar. Penurunan permintaan disebabkan oleh daya beli konsumen terharap produk mengalami penurunan. Konsumen dalam memilih atau memutuskan apakah suatu produk layak untuk dibeli dipengaruhi oleh berbagai alasan, salah satu alasan yang bersifat umum adalah produk tersebut memiliki nilai trend di pasar.

b. Persaingan bisnis yang tinggi di pasar. Persaingan yang tinggi sangat terasa oleh sesama perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, dimana mereka saling berebut untuk menarik konsumen agar membeli produk mereka.

c. Globalisasi. Era globalisasi saat ini telah menyebabkan berbagai bebas masuk dan keluar ke berbagai negara manapun. Sehingga persaingan akan kualitas produk di pasar internasional semakin sengit sering terjadi.

Suatu research yang dikerjakan pasti memiliki alasan-alasan jelas yang menyebabkan suatu organisasi melakukannya. Biasanya organisasi melakukan penelitian untuk :

1. Mencari hubungan-hubungan kimiawi dan physical dasar, terutama yang harus dilakukannya bagi produk dan proses perusahaan sendiri.

2. Memberi produk-produk dan jasa-jasa perusahaan yang sudah ada.

3. Menemukan penggunaan baru bagi produk atau jasa perusahaan sekarang.

4. Mengembangkan berbagai produk dan jasa baru.

5. Mengurangi biaya produk dan jasa sekarang melalui perbaikan operasi-operasi dan proses produksi perusahaan.

6. Mengembangkan pengujian dan spesifikasi bagi operasi-operasi dan bahan-bahan yang dibeli.

7. Menganlisa prdouk dan jasa para pesaing.

8. Menemukan penggunaan yang menguntungkan dari produk-produk sampingan atau sisa-sisa bahan (sampah) proses produksi.


Tujuan dilakukan Development Produk :

a. Dapat dikembangkan produk yang memiliki nilai jual dan mampu bersaing di pasar.

b. Keputusan perusahaan di mata konsumen dan mitra bisnis dapat selalu terjaga, karena dianggap perusahaan selalu memiliki semangat inovasi produk yang tinggi.

c. Mampu mewujudkan keinginan konsumen atau aspirasi konsumen terhadap produk yang sesuai dengan pengharapan dapat dilakukan. Salah satu kebosanan konsumen terhadap suatu produk pada saat tingkat inovasi produk dianggap rendah.

Pengembangan produk baru ini bukanlah pekerjaan yang mudah, karena adanya berbagai hambatan, antara lain :

a. Kurangnya gagasan (idea) pengembangan produk baru yang baik.

b. Kondisi pasar yang semakin bersaing, karena banyaknya pesaing dan berbagai produk subtitusi.

c. Batasan yang semakin bertambah dari masyarakat dan pemerintah.

d. Biaya proses pengembangan produk baru yang sangat mahal, karena untuk dapat menghasilkan beberapa produk baru, perusahaan harus mengembangkan sejumlah besar gagasan produk baru.

e. Tingginya tingkat kegagalan produk baru dalam pemasarannya, karena ternyata tidak memenuhi pengharapan konsumen atau tidak daapt memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.

f. Jangka waktu kehidupan produk baru yang pendek, karena setelah produk baru secara komersial sukses, maka dalam waktu singkat banyak perusahaan lain meniru dan membanjiri pasar dengan produk mereka.


3. Pengaruh Research and Development bagi seorang Wirausahawan

Sebuah riset yang baik adalah riset yang berkelanjutan, dan riset yang tidak baik adalah riset yang berhenti disitu saja. Seorang wirausahawan harus memiliki berbagai inspirasi dan tuangkan inspirasi itu kedalam bentuk karya produk yang bernilai inovasi.

Sering inspirasi terasa sulit untuk diperoleh padahal inspirasi itu ada di sekitar tempat kita tinggal. Namun karena pikiran kita terlalu tegang, maka kita tidak bisa melihat berbagai tanda-tanda yang bisa diangkat untuk dijadikan inspirasi. Untuk itu seorang wirausahawan perlu kadang kala berjalan dan berkeliling pada berbagai tempat yang menurut dia tempat tersebut bisa menarik perhatiannya dan bisa memberi inspirasi.

Ada istilah dalam dunia bisnis jika ingin menciptakan produk maka amati produk yang telah ada, tiru dan modifikasi. Penafsiran tiru di sini buka berarti meniru 100% terhadap produk sebelumnya, namun pelajari dimana kelemahan produk-produk sebelumnya dan lakukan perbaikan atau modifikasi agar menjadi lebih menarik. Sebenarnya ini memang tugas bagian research and development untuk melakukannya.

Namun dalam konteks penguatan lembaga peran, perhatian dan masukan harus datang dari berbagai pihak. Sering bagian research and development mengalami kewalahan dalam berpikir dan itu menjadi tugas seluruh pihak terutama pimpinan untuk memberikan ide dan masukan, jangan membuat bagian research and development memang sangat penuh dengan tanggung jawab besar untuk mempertahankan keberadaan perusahaan selalu terdepan dalam kualitas produk di pasar. Kebutuhan untuk liburan, membaca, berdiskusi, mengikuti conference, bahkan jalan-jalan ke perusahaan pesaing juga dapat menjadi ide pendorong timbulnya insprasi.

Dalam pencitraan produk ada perbedaan antara small innovation dan great innovation. Adapun perbedaan kedua itu adalah,

a. Small innovation bersifat produk yang merupakan modifikasi dari produk sebelumnya.

b. Medium innovation merupakan inovasi produk yang bersifat melengkapi sebuah produk lainnya.

c. Great innovation merupakan penciptaan produk baru dan memberi pengaruh pada pengembangan produk lainnya.

Dalam bidang teknologi komunikasi penemuan Bluetooth dapat dianggap sebagai salah satu medium innovation yang memungkinkan banyak orang bisa mengirimkan data dalam jangkauan 150 meter. Namun dalam bentuk penciptaan mobil, pesawat terbang, nuklir dan lain sebagainya ini daapt kita sebut sebagai great innovation.

Sebagai catatan bahwa semakin besar innovation yang dilakukan maka semakin besar pula kebutuhan dana yang diperlukan. Misalnya untuk menciptakan great innovation seperti penciptaan kereta api bertenaga nuklir, maka tentunya dana untuk riset bukan sedikit ini membutuhkan dana yang besar. Sehingga wajar jika produk seperti kereta api bertenaga nuklir hanya mampu diciptakan oleh perusahaan berskala besar.

Bagi sebuah lembaga bisnis yang ingin selalu unggul dalam pasar yang kompetitif dibutuhkan strategi dan penerapan manajemen profesional. Aplikasi strategi tersebut mencakup banyak segi baik segi keuangan dan non keuangan. dan kedua segi tersebut harus dikelola secara professional, karena tanpa professional akan menyebabkan rusaknya struktur manajamen bisnis tersebut, ini akan terlihat pada lemahnya kemampuan daya saing organisasi di pasar

 

Senin, 03 Januari 2022

Analisis SWOT

Analisis SWOT

Muhammad Farhan Rezky Ramadhan
20201001
D-III Teknik Informatika


Soal :
1. Apa yang anda ketahui tentang analisis swot?
2. Buatlah analisis swot berdasarkan kepribadian anda?

Jawaban :

1. Apa itu analisis SWOT?

SWOT adalah kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunities, Threats. Analisis SWOT adalah teknik perencanaan strategi untuk bisnis atau suatu proyek. Metode ini mempertimbangkan faktor internal dan eksternal guna menyusun strategi bisnis yang efektif.

Albert S Humphrey adalah yang pertama kali memperkenalkan teknik ini di tahun 1960-an ketika menginisiasi proyek penelitian di Stanford Research Institute. Sejak saat itu, akhirnya SWOT mulai digunakan oleh para pebisnis untuk menumbuhkan dan mengembangkan perusahaan mereka.


Dalam membangun sebuah bisnis, cukup penting bagi Anda untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan analisis SWOT. Secara umum, pengertian analisis SWOT adalah metode perencanaan dengan mengevaluasi 4 komponen, yaitu:


S - Strengths

Komponen SWOT yang pertama adalah strengths atau kekuatan dalam bisnis.


W - Weakness

Dalam analisis SWOT, W adalah weakness yang artinya kelemahan perusahaan atau bisnis.


O - Opportunities

Komponen SWOT berikutnya adalah opportunities yang berarti peluang bisnis.


T - Threats

Sedangkan, analisis SWOT yang berkaitan dengan ancaman usaha adalah threats.


Berdasarkan pengertian analisis SWOT tersebut, bisa dikatakan bahwa metode ini akan membantu para pemilik usaha dalam mengatur tingkat kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dimiliki secara sistematis. Dengan begitu, seluruh pihak bersangkutan dengan bisnis bisa lebih mudah memahami dan mengenali proyek atau perusahaan.


Kesimpulannya, tujuan analisis SWOT adalah membantu Anda merencanakan strategi bisnis berdasarkan faktor-faktor yang ada sehingga dapat mengambil keputusan tepat.


Manfaat analisis SWOT

Setelah mengetahui apa itu analisis SWOT, mari kita bahas mengenai manfaatnya. Well, ada begitu banyak manfaat analisis SWOT yang bisa didapatkan, terutama saat Anda ingin melakukan perencanaan bisnis.


Pada dasarnya, empat komponen utama tersebut bisa berfungsi sebagai acuan dalam menjalankan strategi misi hingga mencapai tujuan (visi) bisnis.


Dengan kata lain, manfaat analisis SWOT adalah untuk membantu Anda melakukan perencanaan prospek bisnis secara terstruktur dengan mengetahui hal-hal berikut ini.
A. Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) dapat menghasilkan keuntungan melalui peluang (opportunities)B. Bagaimana strategi mengatasi kelemahan (weaknesses) yang berisiko mencegah keuntunganC. Bagaimana cara agar kekuatan (strengths) bisnis mampu menghadapi ancaman (threats) yang adaD. Langkah yang harus dilakukan untuk mengendalikan kelemahan (weaknesses) yang berisiko menimbulkan ancaman (threats)

Dengan mengetahui SWOT proyek atau perusahaan seperti di atas, Anda bisa mempertimbangkan keputusan dan menentukan prioritas dengan lebih baik.


Tak hanya itu, manfaat analisis SWOT adalah untuk membantu para pelaku UKM yang ingin memperoleh modal usaha dengan mengajukan proposal kepada investor. Analisis tersebut akan sangat berguna agar mereka bisa mengetahui secara jelas kondisi internal maupun eksternal bisnisnya.


Faktor analisis SWOT

Dalam analisis SWOT, Anda perlu mengetahui dua faktor utama yang juga dikenal sebagai Matrix IE/IE Matrix, yaitu internal dan eksternal. Kedua faktor ini akan membantu Anda dalam mengumpulkan data analisis yang ingin dibuat. Berikut ulasannya.


1. Faktor internal

Faktor internal dalam analisis SWOT adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) yang diperoleh dari bagian internal perusahaan atau bisnis. Faktor ini umumnya berkaitan dengan sumber daya dan pengalaman yang ada, seperti:A. Sumber daya fisik (fasilitas, lokasi, dan peralatan)B. Sumber daya manusia (karyawan, sukarelawan atau target pasar)C. Sumber daya keuangan (pendanaan, sumber pendapatan hingga peluang investasi)D. Akses ke sumber daya alam (merek dagang, paten, maupun hak cipta)E. Proses saat ini (program karyawan, hierarki departemen atau sistem perangkat lunak)


2. Faktor eksternal

Faktor eksternal dalam analisis SWOT adalah peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang umumnya diperoleh dari pihak-pihak eksternal. Untuk mencari tahu faktor eksternal berikut, Anda dapat melakukan survey dengan menyebarkan kuesioner kepada para konsumen.


Dengan memahami faktor eksternal ini, Anda bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang diperlukan untuk menghadapi peluang serta ancaman. Perlu diketahui, faktor eksternal juga biasanya merupakan hal-hal diluar kendali, seperti:A. DemografiB. Tren ekonomi, mulai dari tren keuangan lokal, nasional, atau internasionalC. Tren pasar, seperti produk baru, kemajuan teknologi, dan pergeseran kebutuhan konsumenD. Pendanaan, seperti donasi, legislatif dan juga sumber lainnyaE. Hubungan antara distributor dan mitraF. Peraturan politik, lingkungan, maupun ekonomi


Contoh analisis SWOT

Untuk membantu Anda memahami lebih jelas, berikut adalah contoh analisis SWOT sederhana dalam mengevaluasi kondisi suatu perusahaan atau bisnis.


Analisis strength (kekuatan)A. Kami sangat memperhatikan dan mengutamakan setiap kebutuhan dan permintaan konsumenB. Kami dapat memberikan tanggapan dengan cepat dan tanggap pada setiap permintaan konsumenC. Kami memiliki biaya overhead yang cukup rendah, sehingga bisa menawarkan harga terbaik bagi konsumenD. Kami mempunyai pamor yang cukup baik di masyarakat


Analisis weakness (kelemahan)A. Cash flow terkadang kurang lancarB. Lokasi bisnis kurang strategisC. Modal masih terbatasD. Staf kami masih kurang kompeten di beberapa bidang


Analisis opportunities (peluang)A. Sektor bisnis yang kami rintis sedang mengalami kenaikanB. Perusahaan lokal kami didukung penuh oleh pemerintahC. Belum ada persaingan ketat dalam sektor bisnis kamiD. Bisnis dijalankan dengan baik tanpa modal besar


Analisis threats (ancaman)A. Dinamika strategi pesaing berpotensi mengancam kedudukan bisnis kamiB. Cepatnya perkembangan teknologi berada di luar kendali kamiC. Kurangnya minat perbankan dalam mendanai industri yang kami tekuni


Cara membuat analisis SWOT

Sebagian dari Anda mungkin bingung bagaimana cara membuat analisis SWOT pada perusahaan atau bisnis yang sedang ditekuni. Adapun cara membuat analisis SWOT adalah sebagai berikut.


1. Mengumpulkan pihak yang terlibat

Cara membuat analisis SWOT adalah dengan mengumpulkan pihak-pihak atau stakeholder yang terlibat dalam bisnis Anda. Sebab, analisis tidak akan bisa menghasilkan evaluasi yang efektif jika hanya dilakukan oleh satu orang saja.


Oleh sebab itu, pihak yang harus ikut serta dalam analisis SWOT adalah pemimpin perusahaan, pendiri, hingga beberapa karyawan. Dari sini, Anda bisa meminta masing-masing pihak memberikan perspektifnya terhadap bisnis yang sedang dijalankan, entah itu perihal strategi penjualan, marketing, product development, atau bahkan sistem pelayanan.


Akan lebih baik jika pihak-pihak tersebut memiliki sudut pandang yang berbeda agar dapat menghasilkan evaluasi secara baik. Namun, jika Anda merupakan pengusaha UKM mandiri, cobalah minta penilaian dari teman atau orang sekitar yang mengetahui bisnis Anda.


2. Membuat pertanyaan SWOT

Ketika ingin melakukan evaluasi, Anda tentunya perlu membuat list pertanyaan tentang analisis SWOT terlebih dahulu. Adapun contoh pertanyaan tentang analisis SWOT adalah sebagai berikut.


Pertanyaan strength (kekuatan)A. Apa keunggulan bisnis Anda dibandingkan pesaing lainnya?B. Aset apa yang tim bisnis Anda miliki? Entah itu pendidikan, jaringan, keterampilan, reputasi, dan sebagainyaC. Aset berwujud apa yang Anda miliki? Entah itu fasilitas, pendanaa, konsumen, peralatan, atau bahkan paten produkD. Adakah proses strategi bisnis yang berhasil?E. Proses bisnis apa yang berhasil?


Pertanyaan weakness (kelemahan)A. Apakah ada celah di tim Anda?B. Strategi bisnis apa yang perlu diperbaiki?C. Apakah ada hal-hal yang diperlukan untuk menjadikan bisnis Anda lebih kompetitif?D. Adakah aset fisik yang dibutuhkan bisnis Anda? Misalnya pendanaan atau peralatanE. Apakah jabatan Anda cukup ideal dalam menunjang kesuksesan bisnis?


Pertanyaan opportunities (peluang)A. Apakah industri bisnis Anda sedang berkembang?B. Adakah tren yang mendorong konsumen membeli produk Anda?C. Apakah ada event yang bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis?D. Adakah perubahan aturan yang memengaruhi bisnis Anda secara positif?


Pertanyaan threats (ancaman)A. Adakah pesaing yang berpotensi memasuki pasar industri Anda?B. Apakah pemasok akan selalu menyediakan bahan baku dengan harga yang cocok?C. Apakah ada perubahan perilaku konsumen yang berdampak negatif bagi bisnis Anda?D. Apakah ada tren masyarakat yang berisiko mengancam bisnis Anda?E. Apakah perkembangan teknologi di masa depan dapat mengancam operasi bisnis Anda?


3. Mengumpulkan jawaban dan mengevaluasi

Terakhir, kumpulkan jawaban dari setiap pihak yang ikut serta dalam melakukan analisis SWOT. setelahnya, Anda bisa mengelompokkan setiap poin yang serupa hingga menghasilkan data penilaian yang terstruktur.


Berdasarkan hal tersebut, coba tentukan peringkat dengan melakukan pemungutan suara. Sehingga akan terjadi diskusi antara pihak-pihak dalam bisnis Anda untuk membuat sebuah kesimpulan analisis.


Strategi kombinasi komponen SWOT

Untuk memudahkan Anda dalam melakukan analisis, Anda bisa melakukan salah satu strategi kombinasi dari dua poin SWOT. Adapun kombinasi komponen analisis SWOT adalah sebagai berikut.
A. Fokus pada kekuatan (strengths) - peluang (opportunities) untuk menghasilkan alternatif yang lebih efektif dengan cara mengoptimalkan kekuatan internal agar dapat menciptakan peluang eksternal.B. Fokus pada kelemahan (weakness) - ancaman (threat) guna menghasilkan alternatif defensif dengan cara mengelola kelemahan internal agar dapat meminimalisir ancaman eksternal.C. Fokus pada kekuatan (strengths) - ancaman (opportunities) dengan cara memanfaatkan kekuatan internal untuk mengatasi ancaman eksternal.D. Fokus pada kelemahan (weakness) - peluang (opportunities) dengan cara mengendalikan kelemahan internal agar tetap dapat memperoleh keuntungan dari kesempatan eksternal.
2. Analisis SWOT terhadap kepribadian diri sendiri

Strength (kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam diri seseoramg yang ada.
Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh diri sendiri.


1. Mampu bekerja keras

2. Bekerja cepat dan akurat

3. Tegas

4. Memiliki rasa ingin tahu yang lebih

5. Peduli kepada sesama

 

Opportunities (Kesempatan)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan terjadi.


1. Dapat melihat peluang mencari lapangan pekerjaan

2. Memiliki semangat maju yang tinggi

3. Memiliki banyak teman


 

 

Weakness (Kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam diri seseorang yang ada.

Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh diri sendiri


1. Mudah emosi

2. Keras Kepala

3. Lambat merespon terhadap sesuatu

4. Tidak berpikir panjang

5. Gugup dan Panik

 

Threats (ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar.


1.Persaingan yang cukup ketat

2. Terkadang mudah terpengaruh pada teman

3. Niatan mudah hilang

4. Susah mengatur keuangan